twitter
rss


"Kita tidak membutuhkan penjejalan, tapi kita membutuhkan pengembangan dan penyempurnaan pikiran dari setiap siswa dengan pengetahuan yang berasal dari fakta-fakta yang mendasar". ~Karl Marx~

Banyak Baca Banyak Rasa

Dipagi yang sunyi
Aku terbangun oleh dinginya udara
Yang menusuk hingga ketulang
Ku hirup dan kurasakan kesegaran
Udara pagi pegunungan yang bersih
Tak terjamah polusi

Ku lihat di balik jendela
Menjulang tinggi dengan gagah perkasa
Mengeluarkan sedikit asap pada puncaknya
Seolah berkata “akulah sang penguasa”

Gunung merapi
Warga sekitar menyebutnya
Masih segar dalam ingatan kita
Tat kala merapi mengeluarkan amarahnya
Memuntahkan lava pijar
Dan menyemburkan abu, pasir, kerikil
Hingga baongkahan-bongkahan batu raksasa

Warga pun panik dibuatnya
Mengungsi menjauhinya
Karena takut menjadi sasaran kemarahannya
Berminggu-minggu
Bahkan berbulan-bulan
Warga menjauhinya

Tiga bulan kini berlalu
Dn kini kita lihat
Keelokan merapi yang menjulang tinggi
Kelangit dengan gagahnya
Pohon-pohon dan rerumputan
Kini mulai hijau kembali
Dan udara di sekitar pun kini terasa lebih segar

Dibalik gunung
Kulihat mentari
Yang dengan malu-malu menampakka dirinya
Dengan warnanya yang elok
Menambah indah suasana

Gunung merapi
Tuhan sengaja menciptakannya
Dengan segala lingkah-lakunya
Sebagai tanda Kebesaran-Nya
Agar kita selalu ingat Kepada-Nya

0 komentar:

Posting Komentar