twitter
rss


"Kita tidak membutuhkan penjejalan, tapi kita membutuhkan pengembangan dan penyempurnaan pikiran dari setiap siswa dengan pengetahuan yang berasal dari fakta-fakta yang mendasar". ~Karl Marx~

Banyak Baca Banyak Rasa

Latar Belakang Sistem Among
Kata Among untuk menunjuk arti pendidikan, Ki hajar Dewantara memakai dalam karangan beliau yang berjudul pengajaran nasional, sebuah pidato pada rapat umum Tamansiswa di malang tanggal 2 pebruari 1930, antara lain beliau berkata:
”Pendidikan Tamansiswa tidak memakai syarat paksaan. Lebih tegas lagi apabila kita mengetahui, bahwa sesungguhnya perkataan opvoeding, panggulawen itu perkataan kita: Momong, Amonng dan Ngemong”.

Pembaca perlu mengetahui, bahwa ketiga istilah tersebut di atas memang among ngemong dari bahasa jawa. Ketiganya berarti memelihara anak selalu senang hatinya dan aman (selamat), terhindar dari semua bahaya. Selain momong berarti membantu, memelihara anaknya. Inilah tugas momong yang sebenarnya, orang yang di serahi tugas momong di sebut pamong, artinya tukang momong. Anak yang di emong disebut mongan. Dahulu ketika masih jaman kerajaan, ada pamong dalam istana, yakni momong putra dan putrid raja. Pamong putri dalam istana di sebut emban. Emban yang khusus menyusui putra raja di sebut inya sedangkan pamong putra di sebut punakawan panakawan, dan tugasnya momong putra laki – laki raja, bahkan sampai dewasa.
Yang telah dewasa tetap emban. Orang biasa juga mempunyai pamong, yang bertugas momong anak – anak, supaya ibu dan ayah dapat bekerja biasa.
Ada lagi pemakaian kata momong yang berarti istimewa. Misalnya, seorang jejaka minta ke pada orang tua putri remaja, bahkan ia akan momong putra putrinya. Hal ini bearti melamar, jadi putrinya momonganya akan di jadikan istrinya. Contoh, arti esensi dari kata momng masih tetap juga, yakni suami berusaha untuk mengembirakan memelihara supaya sang istri merasa senang, aman dan bahagia. Dan sebaliknya sang istri juga momong istrinya, artinya membantu semua hal yang dibutuhkan suami. Maka suami dan istri terjadi emong – ingemong, saling momong satu sama lainnya.

Mengapa Ki Hajar Dewantara mengunakan istilah among dengan maksud menunjukan adanya perasaan dengan ovpvoeding, sebab beliau ingin menunjukan juga, bahwa mendidik anak itu harus dengan darah kemerdekaan, mengingat bahwa anak itu mempunyai pembawaan kodrati yang memerlukan pertumbuhan dan perkembangan secara leluasa, secara merdeka. Pendekatan Ki Hajar Dewantara, untuk mendidik jiwa merdeka pada anak –anak Indonesia. Lebih kentara lagi latar belakang timbulnya cita – cita dan pelaksanaan pendidikan merdeka atau pendidikan system among adalah :
1. Nasib bangsa Indonesia yang terjadi dalam segala hal oleh pemerintah colonial belanda.
2. System pendidikan kolonial tidak memenuhi keburuhan rakyat Indonesia, jumlahnya amat sedikit.
3. Yang dapat masuk sekolah hanya anak –anak pegawai dan golongan ningrat.
4. System pendidikan colonial tidak cocok dengan kodrat dan kebutuhan anak Indonesia. Yaitu :
a. Dasarnya perintah, hukuman dan ketertiban, hal ini dianggap oleh Ki Hajar Dewantara, sebab memperkosa kodrat anak.
b. Isi pendidikanya mengabdi kepentingan colonial belanda.
c. Merusak kepribadian anak, misalnya menimbulkan akses intelektualisme, individualisme, egoisme, materialisme, dsb.
d. Kurang atua tidak mementingkan pendidikan watak yang baik dan keluhuran rasa dan budi, sehingga tidak dapat mencapaipribadi yang harmonis.
e. Kegagalan – kegagalan dibidang politik memberi inspirasi jalan keluarnya ialah menanamkan jiwa merdeka melalui pendidikan yang merdeka dengan dasar tertib dan damai, tata dan tentram, larasan dan wirama, merdeka berdiri sendiri, mandiri dan pribadi.
f. Sebagai protes secara positif dari Ki Hajar Dewantara untuk mengimbangi system pendidikan colonial dengan mendirikan perguruan nasional.
g. Pengaruh ide – ide dari tokoh – tokoh pendidikan.

Di dalam peraturan dasar persatuan Tamansiswa juga ada perumusan mengenai system yang berjiwa kekeluargaan dan bersendikan dua dasa.
a. kodrat alam sebagai sarat untuk mencapai kemajuan dengan secepat – cepatnya dan sebaik – baiknya.
b. Kemerdekaan sebagai sarat untuk meenghidupkan dan memiliki pribadi yang kuat dan dapat berpikir serta bertindak merdeka.

Mengenai cara melaksanakan system among tadi disebut juga system “ tut wuri handayani” ( mengikuti mendayai) dalam system tersebut maka setiap pamong sebagai pemimpin dalam proses pendidikan itu melaksanakan.
a. Tut wuri handayani
b. Ing madya mangun karsa
c. Ing ngarso sung tulodo

Ki Hajar Dewantara sendiri memberikan penjelasan mengenai pendidikan system among mewajibkan pamong untuk selalu mengingati dan menentukan dan mementingkan kodrat iradatnya anak – anak dengan memperhatikan juga keadaan sekelilingnya.
Sekarang sampailah saya pada untuk memberikan wawasan mengenai metode among dalam pelaksanaan kongkritnya, dalam arti metode pengajaran pada mata – mata pelajaran pada perguruan tamansiswa dan peminat – peminat lainya. Titik tolak tetap pada definisi penddidikan system among tersebut di muka, yang secara implisit menentuka kepada anak sebagai obyek dan subyek pendidikan. Oleh karena anak sebagai masalah sentralnya, maka perlu ditinjau lebih dahulu aspek-aspek pendidikan mana yang harus dituntun pertumbuhan dan perkembangan secara kodrati dan merdeka supaya anak dapat mencapai kedewasaan pribadi yang integral, harmoni yang dapat hidup bahagia di dalam masyarakat.

0 komentar:

Posting Komentar