twitter
rss


"Kita tidak membutuhkan penjejalan, tapi kita membutuhkan pengembangan dan penyempurnaan pikiran dari setiap siswa dengan pengetahuan yang berasal dari fakta-fakta yang mendasar". ~Karl Marx~

Banyak Baca Banyak Rasa


Dikisahkan pada suatu hari ada seorang anak perempuan kecil dengan pakaian lusuh yang kelaparan, sudah seharian tidak makan dikarenakan uang hasil mengamennya di sisihkan untuk biaya berobat ayahnya yang sedang sakit keras. Namun apalah daya, uang hasil mengamennya seharian belum juga cukup untuk membiayai ayahnya berobat ke rumah sakit. Hingga pada akhirnya dia memutuskan untuk menulis surat kepada Tuhan, mengadukan nasib dan meminta pertolongan kepada Tuhan.
Gadis lugu inipun mulai menulis surat untuk Sang Tuhan, berikut kutipan surat si gadis…
“Ya Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang, ampuni hamba yang berlumurkan dosa… Ya Tuhan penguasa alam, dzat yang maha kaya… Kini Ayah hamba sedang sakit keras, membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk berobat kerumah sakit, sedangkan hamba tak punya biaya untuk itu. Jangankan uang untuk berobat, untuk makanpun mamba tak punya, oleh karena itu ya Tuhan, berilah hamba uang Rp 100.000,- untuk biaya berobat ayah hamba ya Tuhan. Hamba berjanji, hamba akan menja anak yang soleh dan berbakti kepada kedua orang tua hamba ya Tuhan… Tuhan kabulkan permintaan hamba-Mu ini ya Tuhan… Amin.”
Setelah selesai menulis surat, gadis itupun mengirimkan surat tersebut dengan memasukkannya ke kotak surat tanpa alamat yang jelas. Tiga jam kemudian Pak pos pun mengambil surat yang berada di kotak surat tersebut, karena melihat keanehan dalam alamat surat yang di tulis sang gadis, akahirnya pak pos membuka dan membaca surat tersebut. Setelah membacanya pak pos jadi terharu dan akhirnya diberikanlah surat sang gadis kepada pak polisi yang baik hati.
Pak polisipun terharu dan terketuk hatinya untuk menolong sang gadis, singkat cerita pak polisi yang baik hati inipun menemui sang gadis lugu sesuai dengan alamat yang tertera disurat. Gadis lugu ini ternyata tinggal di kolong jembatan dengan gubuk yang terbuat dari kardus-kardus bekas, Polisi yang baik hati inipun makin terharu dan memantapkan langkahnya menuju gubuk sang gadis.
Sesampai di gubuk, pak polisi langsung memberi uang kepada sang gadis, nampun apalah daya ternyata uang yang ada di dompet pak polisi hanya ada Rp 95.000,-. Karena merasa iba kepada sang gadis, akhirnya pak polisi itupun memberikan seluruh uangnya kepada sang gadis. Setelah memberikan uang pak polisi langsung pergi ke pos untuk bertugas kembali.
Setelah pak polisi itu pergi, sang gadispun berdoa dan berterima kasih kepada Sang Tuhan, berikut kutipan doa si gadis lugu kepada Tuhan….
“Ya Tuhan terimakasih Engkau telah mendengar dan mengabulkan permintaanku, tapi Tuhan lain kali kalau memberi saya rejeki jangan lewat pak polisi ya, karena uang yang Engkau beri di korupsi Rp 5.000,- sama pak polisi”. (^_^)
He.he.he.. Cerita ini hanya fiksi dan guyon belaka, tak bermaksud untuk menyakiti hati siapapun, kira-kira apa ya makna dibalik kisah gadis lugu tadi???


0 komentar:

Posting Komentar